September 29, 2010

Saat Kematian Memberi Salam Padaku

Aku tertegun ketika melihat sosok dengan wajah pucat dan disumpal dengan kapas pada mulut, hidung, dan telinganya. Yang terbujur kaku dihadapanku. Diselimuti dengan kain berlapis. Dia begitu mirip denganku. Di sekelilingnya orang-orang terisak sambil membacakan surat Yaasin untuknya. Seorang perempuan yang mirip ibuku menangis tersedu-sedu ketika membuka kain penutup mukanya. Lalu dua perempuan lain yang sebaya dengannya menenangkan dia. Dan di sekitar rumahnya ada orang-orang yang menyesali kematiannya yang dianggap begitu cepat. Ada orang yang tidak percaya kalau dia telah wafat. Ada orang yang merasa kasihan pada dia dan keluarga yang ditinggalkannya. Suasana disitu begitu riuh oleh isak para pelayat. Di teras rumahnya seorang bapak menahan tangis lirih airmatanya. Dia mencoba terlihat tegar meski sebenarnya hatinya begitu lemah untuk menerima kenyataan yang ada. Disampingnya seorang temannya mencoba menemaninya, dan hal itu agak meringankan kesedihannya. Dia masih ingat, ketika dulu anaknya yang masih TK memenangkan lomba menggambar tingkat provinsi dan tentang cita-cita anaknya yang ingin menjadi presiden, dia begitu bangga. Betapa anaknya itu akan tumbuh menjadi sosok yang sangat luar biasa. Tak pernah dia berpikir kalau semua itu akan pupus pada usia anaknya yang masih 18 tahun. Sungguh tragis.

Tiba-tiba, sesuatu yang aneh bergerak dalam kepalaku. Ada sesuatu. Ini seperti rumahku. Hey !! Aku ingat, Aku kenal orang-orang ini. Perempuan yang menangis ketika membuka kain penutup muka itu adalah ibuku, dan bapak itu, itu adalah bapakku. Dan jasad yang terbaring itu, itu jasadku. Aku bingung. Benar-benar bingung. Aku sudah mati? Tidak! Ini pasti mimpi. Yah, ini pasti mimpi.

Lalu tiba-tiba aku merasa panas pada tubuhku. Sangat panas, lalu kemudian perlahan-lahan mulai sejuk. Seketika itu muncul sesosok laki-laki bercahaya dan berwajah tampan yang mengenakan jubah putih serta sorban yang juga berwarna putih di kepalanya. Dia menghampiri diriku.

“siapa gerangan tuan?” tanyaku kebingungan. “aku adalah amalmu yang akan menemanimu dalam kuburmu.” jawabnya, lalu ia tersenyum padaku.

Aku masih bingung.

Lalu di halaman rumahnya, terdapat sebuah pagar kain yang berbentuk segi empat 3X3 m, sepertinya itu adalah tempat bekas untuk memandikan jasadku. Tanahnya masih basah. Didalamnya masih terdapat sebuah altar yang beralaskan gedebong pisang. Aroma sabun masih menyengat di dalamnya. Di situlah jasadku dimandikan, di wudhukan sampai bersih dari segala najis dan kotoran.

Semakin banyak orang yang berdatangan mengucapkan belasungkawa. Ada yang hanya melihat saja, ada yang ikut sibuk mempersiapkan kain kafan dan lain-lain. Semua perabot di ruang tamu dikeluarkan. Lalu tak berselang lama, enam orang pria dengan tubuh kekar datang sambil memanggul sebuah keranda mayat. Orang-orang yang menghalangi jalan segera minggir. Lalu keranda itu diletakkan dipinggir jasadku. Setelah semua selesai membaca surat Yaasin untukku, jasadku dikafani dan diletakkan pada keranda itu, kemudian orang-orang yang ku kenal yang adalah tetanggaku mengangkat keranda itu dan membawanya ke masjid terdekat dengan rumahku untuk dishalati. Di belakang para pengangkat keranda itu ada sepupuku, hafid, dia memegang payung hitam yang gagangnya disambung dengan tongkat yang biasa digunakan untuk kegiatan Pramuka. Setelah dishalati, seorang kiai yang masih ada hubungan darah dengan bapakku mulai berdoa dan berpidato meminta keikhlasan dari orang-orang yang ku kenal. “…. barang kali almarhum punya sangkutan mohon diikhlaskan. Bagi yang sangkutannya cukup besar dan tidak ikhlas jika merelakannya silahkan ungkapkan saja sekarang, agar almarhum merasa ringan di alam sana.”

Setelahnya, keranda yang berisi jasadku itu diantar menuju pekuburan terdekat. Di sana sudah disiapkan liang kubur untuk jasadku dengan ukuransekitar 2X1,5 meter dan kedalaman sekitar 2 meter. Iring-iringan orang yang mengantar kepergianku begitu banyak. Sampai ada yang tidak aku kenal sama sekali. Dan diantara orang-orang itu ada teman-temanku yang ikut mengantar jasadku. Dan hampir semua teman-teman perempuanku menangis, diantaranya adalah gadis yang sangat aku cintai. Yah, dialah pujaan hatiku, Fatimah az-Zahra. Namanya mirip dengan putri Rasulullah, dan dia begitu cantik. Dialah satu-satunya gadis yang ada di dalam hatiku. Meski aku tidak pernah mengungkapkan cintaku padanya secara terang-terangan, tapi dia tahu aku sangat mencintainya. Dan akupun tahu dia juga mencintaiku. Dan sungguh sangat ironis melihat cinta kami terpisahkan oleh maut.

Sampai disana, jasadku dikeluarkan dari keranda, dan di dalam liang kubur itu sudah bersiap-siap orang-orang yang akan menerima jasadku untuk mereka letakkan di tempat peristirahatan terakhirku. Dan setelah doa dan azan dikumandangkan, secara perlahan tanah kuburan itu diletakkan pada jasadku, sampai akirnya tenggelamlah jasadku di tanah itu. Jasadku terkubur disitu. Kemudian pak kiai membacakan doa lagi untukku. Dan orang-orang mulai beranjak pergi meninggalkan kuburku. Satu per satu mereka pergi. Mulai dari orang-orang yang tidak aku kenal, para tetangga, teman-temanku– juga Fatimah az-Zahra–, keluarga dekatku, dan disitu hanya tersisa ibu dan bapakku. Ibuku masih terisak-isak, sedangkan bapakku mencoba tegar dan menenangkan ibuku. Ingin rasanya aku memanggil mereka berdua, tapi itu sia-sia.

Akirnya sepi, tempat itu menjadi sepi. Hanya gundukan tanah yang masih basah yang dimana jasadku bersemayam didalamnya. Kini aku sudah mati. Mungkin untuk beberapa hari aku masih diingat dan masih banyak orang yang berkunjung ke rumahku, tapi itu tidak akan lama. Pasti aku akan dilupakan. Aku tahu itu. Waktulah yang akan menjawabnya.

Selamat jalan untuk diriku yang telah wafat. Selamat tinggal untuk kedua orang tuaku, keluarga besarku, teman-temanku, guru-guruku, tetanggaku, dan selamat tinggal Fatimah az-Zahra gadis impianku. Semoga kau temukan pendamping hidup yang setia seperti Ali bin Abi Thalib. Aku mencintaimu, aku mencintai kalian semua. Innalillahi wa inna illahi rojiun………….

Allah SWT telah berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

“Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati, dan Kami menguji kalian dengan kejelekan dan kebaikan sebagai satu fitnah (ujian), dan hanya kepada Kami lah kalian akan dikembalikan.” (Al-Anbiya`: 35)

فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُونَ

“Maka apabila telah tiba ajal mereka (waktu yang telah ditentukan), tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak pula mereka dapat mendahulukannya.” (An-Nahl: 61)

وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا

“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan kematian seseorang apabila telah datang ajal/waktunya.” (Al-Munafiqun: 11)

Wahai betapa meruginya seseorang yang berjalan menuju alam keabadian tanpa membawa bekal. Janganlah engkau, wahai jiwa, termasuk yang tak beruntung tersebut. Perhatikanlah peringatan Rabbmu:

وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ

“Dan hendaklah setiap jiwa memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).” (Al-Hasyr: 18)

Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullahu menjelaskan ayat di atas dengan menyatakan, “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, dan lihatlah amal shalih apa yang telah kalian tabung untuk diri kalian sebagai bekal di hari kebangkitan dan hari diperhadapkannya kalian kepada Rabb kalian.” (Al-Mishbahul Munir fi Tahdzib Tafsir Ibni Katsir, hal. 1388)

Janganlah engkau menjadi orang yang menyesal kala kematian telah datang karena tiada berbekal, lalu engkau berharap penangguhan.

وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلاَ أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ

“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepada kalian sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kalian, lalu ia berkata, ‘Wahai Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan kematianku sampai waktu yang dekat hingga aku mendapat kesempatan untuk bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shalih?’.” (Al-Munafiqun: 10)

Karenanya, berbekallah! Persiapkan amal shalih dan jauhi kedurhakaan kepada-Nya! Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.

Semoga Bermanfaat…



· · Bagikan

Obat Ujub

Berkata Al-Imam Asy-Syafi’i Rahimahullah tentang obat ujub :

“Apabila kamu mengkhawatirkan ujub terhadap amalanmu, maka perhatikanlah; ridho siapa yang kamu cari?, pahala siapa yang kamu harapkan?, hukuman siapa yang kamu takutkan?, kesehatan dan nikmat mana yang kamu syukuri?, dan bencana apa yang kamu ingat?. Sesungguhnya apabila kamu berfikir tentang salah satu dari beberapa perkara ini, pasti menjadi kecil di matamu amalanmu.”

(Ma’alim Fit Tarbiyah Wad Dakwah, Mawa’idh Al-Imam Asy-Syafi’i, Penyusun Sholih Ahmad Asy-Syami, hlm 9, Maktabah Syamilah)

Penjelasan:

Ujub adalah sifat yang tercela dan dibenci Allah, yaitu seseorang yang bangga terhadap dirinya dan amalnya.

Al-Imam Asy-Syafi’i Rahimahullah memberikan lima resep untuk mengobati sifat ujub tersebut:

1. Dalam beramal tentu seseorang mencari ridho Allah, dan dia tidak akan mendapatkan ridho Allah apabila ujub terhadap amalnya.

2. Dalam beramal tentu seseorang mengharapkan pahala Allah, dan dia tidak akan mendapatkan pahala Allah apabila ujub terhadap amalnya.

3. Dalam beramal tentu seseorang mengharapkan selamat dari hukuman Allah, dan dia tidak akan selamat dari hukuman Allah apabila ujub terhadap amalnya.

4. Semua amal kita apabila dibandingkan dengan nikmat yang diberikan Allah kepada kita tentu masih lebih banyak nikmat Allah yang kita terima yang harus kita syukuri, padahal kita tidak akan mampu mensyukuri nikmat-nikmat tersebut dengan sebenarnya. Lalu apa yang kita banggakan dari amal kita ?.

5. Berapa banyak bencana yang kita diselamatkan Allah darinya, padahal amal kita tidak seberapa dibanding bencana-bencana yang kita diselamatkan darinya. Lalu apa yang kita banggakan dari amal kita ?

Kalau kita renungkan salah satu dari lima resep tersebut pasti akan hilang dari kita sifat ujub yang tercela itu…

Semoga kita bisa mengambil hikmah dari catatan ini

Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda note ini bermanfaat

Katakanlah Dalam Hatimu …

JADILAH MANUSIA PALING BAIK DI SISI ALLOH.

JADILAH MANUSIA PALING BURUK DALAM PANDANGAN DIRIMU SENDIRI. JADILAH MANUSIA BIASA DI HADAPAN ORANG LAIN.

Bila engkau bertemu seseorang, hendaknya engkau memandang dia itu lebih utama daripada dirimu, dan katakanlah dalam hatimu:

“BOLEH JADI DIA LEBIH BAIK DI SISI ALLAH DARIPADA DIRIKU, DAN LEBIH TINGGI DERAJATNYA.”

Jika dia orang yang lebih kecil dan lebih muda usianya daripada dirimu, maka katakanlah dalam hatimu:

BOLEH JADI ORANG INI TIDAK BANYAK BERBUAT DOSA KEPADA ALLAH, SEDANGKAN AKU ADALAH ORANG YANG TELAH BANYAK BERBUAT DOSA. MAKA TIDAK DIRAGUKAN LAGI KALAU DERAJAT DIRINYA JAUH LEBIH BAIK DARIPADA AKU.”

Bila dia orang yang lebih tua, maka hendaknya engkau mengatakan dalam hati:

“ORANG INI TELAH LEBIH DULU BERIBADAH KEPADA ALLAH DARIPADA AKU.”

Jika dia orang yang ‘alim, maka katakan dalam hatimu:

“ORANG INI TELAH DIBERI OLEH ALLAH SESUATU YANG TIDAK BISA AKU RAIH, TELAH MENDAPATKAN APA YANG TIDAK BISA AKU DAPATKAN, TELAH MENGETAHUI APA YANG TIDAK AKU KETAHUI, DAN TELAH MENGAMALKAN ILMUNYA.”

Bila dia orang yang tidak mengerti, maka katakan dalam hatimu:

“ORANG INI DURHAKA KEPADA ALLOH KERENA KETIDAKMENGERTIANNYA, SEDANGKAN AKU DURHAKA KEPADA-’NYA’ PADAHAL AKU MENGETAHUINYA. AKU TIDAK TAHU DENGAN APA UMURKU AKAN ALLOH AKHIRI ATAU DENGAN APA UMUR ORANG YANG KURANG MENGERTI ITU AKAN ALLOH AKHIRI (APAKAH DENGAN HUSNUL KHOTIMAH ATAU DENGAN SU’UL KHOTIMAH).”

Bila dia orang kafir, maka katakan dalam hatimu:

“AKU TIDAK TAHU, BISA JADI DIA AKAN MASUK ISLAM, LALU MENYUDAHI SELURUH AMALANNYA DENGAN AMAL SHOLIH, DAN BISA JADI AKU TERJERUMUS MENJADI KAFIR, LALU MENYUDAHI SELURUH AMALANKU DENGAN AMAL YANG BURUK (na’udzubillaahi min dzalik).”

Semoga bermanfaat…..

PESAN ROH KEPADA MANUSIA

Apabila roh keluar dari jasad, ia akan berkata-kata dan seluruh isi alam yang ada di langit atau bumi akan mendengarnya kecuali jin dan manusia. Apabila mayat dimandikan, lalu roh berkata : “Wahai orang yang memandikan, aku minta kepadamu kerana Allah untuk melepaskan pakaianku dengan perlahan-lahan sebab pada saat ini aku beristirahat daripada seretan malaikat maut”.

Selepas itu, mayat pula bersuara sambil merayu: “Wahai orang yang memandikan, janganlah engkau menuangkan airmu dalam keadaan panas. Begitu juga jangan menuangnya dengan air yang dingin kerana tubuhku terbakar apabila terlepasnya roh dari tubuh”. Apabila dimandikan, roh sekali lagi merayu : “Demi Allah, wahai orang yang memandikan jangan engkau menggosok aku dengan kuat sebab tubuhku luka-luka dengan keluarnya roh”.

Setelah dimandi dan dikafankan, telapak kaki mayat diikat dan ia pun memanggil-manggil dan berpesan lagi supaya jangan diikat terlalu kuat serta mengafani kepalanya karena ingin melihat wajahnya sendiri, anak-anak, isteri atau suami buat kali terakhir kaena tidak dapat melihat lagi sampai Hari Kiamat. Sebaik keluar dari rumah lalu ia berpesan : “Demi Allah, wahai jemaahku, aku telah meninggalkan isteriku menjadi janda. Maka janganlah kamu menyakitinya. Anak-anakku telah menjadi yatim dan janganlah kalian menyakiti mereka. Sesungguhnya pada hari itu aku telah keluar dari rumahku dan aku tidak akan dapat kembali kepada mereka buat selama-lamanya”.

Sesudah mayat diletakkan pada pengusung, sekali lagi diserunya kepada jemaah supaya jangan mempercepatkan mayatnya ke kubur selagi belum mendengar suara anak-anak dan sanak saudara buat kali terakhir. Sesudah dibawa dan melangkah sebanyak tiga langkah dari rumah, roh pula berpesan: “Wahai Kekasihku, wahai saudaraku dan wahai anak-anakku, jangan kamu diperdaya dunia sebagaimana ia memperdayakan aku dan janganlah kamu lalai ketika ini sebagaimana ia melalaikan aku”. “Sesungguhnya aku tinggalkan apa yang aku telah aku kumpulkan untuk warisku dan sedikitpun mereka tidak mau menanggung kesalahanku”. “Adapun didunia, Allah menghisab aku, padahal kamu berasa senang dengan keduniaan. Dan mereka juga tidak mau mendoakan aku”.

Ada satu riwayat dari Abi Qalabah mengenai mimpi beliau yang melihat kubur pecah. Lalu mayat-mayat itu keluar dari duduk di tepi kubur masing-masing. Bagaimanapun tidak seorang pun ada tanda-tanda memperolehi nur di muka mereka. Dalam mimpi itu, Abi Qalabah dapat melihat tetangganya juga dalam keadaan yang sama. Lalu dia bertanya kepada mayat tetangganya mengenai ketiadaan nur itu. Maka mayat itu menjawab: “Sesungguhnya bagi mereka yang memperolehi nur adalah karena petunjuk daripada anak-anak dan teman-teman. Sebaliknya aku mempunyai anak-anak yang tidak soleh dan tidak pernah mendoakan aku”. Setelah mendengar jawaban mayat itu, Abi Qalabah pun terjaga. Pada malam itu juga dia memanggil anak tetangganya dan menceritakan apa yang dilihatnya dalam mimpi mengenai bapak mereka. Mendengar keadaan itu, anak-anak tetangga itu berjanji di hadapan Abi Qalabah akan mendoa dan bersedekah untuk bapaknya. Seterusnya tidak lama selepas itu, Abi Qalabah sekali lagi bermimpi melihat tetangganya. Bagaimanapun kali ini tetangganya sudah ada nur dimukanya dan kelihatan lebih terang daripada matahari.

Baginda Rasullullah S.A.W berkata: "Apabila telah sampai ajal seseorang itu maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua-dua telapak kakinya sehingga sampai ke lutut. Setelah itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk menarik roh dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudiannya mereka keluar. Datang lagi satu kumpulan malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan kemudiannya mereka keluar. Dan akhir sekali datang lagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke kerongkong dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu.”

Sambung Rasullullah S.A.W. lagi: “Kalau orang yang nazak itu orang yang beriman, maka malaikat Jibrail A.S. Akan menebarkan sayapnya yang di sebelah kanan sehingga orang yang nazak itu dapat melihat kedudukannya di syurga. Apabila orang yang beriman itu melihat syurga, maka dia akan lupa kepada orang yang berada di sekelilinginya. Ini adalah karena sangat rindunya pada syurga dan melihat terus pandangannya kepada sayap Jibril A.S.” Kalau orang yang nazak itu orang munafik, maka Jibrail A.S. akan menebarkan sayap di sebelah kiri. Maka orang yang nazak tu dapat melihat kedudukannya di neraka dan dalam masa itu orang itu tidak lagi melihat orang di sekelilinginya. Ini adalah karena terlalu takutnya apabila melihat neraka yang akan menjadi tempat tinggalnya. Dari sebuah hadis bahwa apabila Allah S.W.T. menghendaki seorang mukmin itu dicabut nyawanya maka datanglah malaikat maut. Apabila malaikat maut hendak mencabut roh orang mukmin itu dari arah mulut maka keluarlah zikir dari mulut orang mukmin itu dengan berkata:

“Tidak ada jalan bagimu mencabut roh orang ini melalui jalan ini kerana orang ini sentiasa menjadikan lidahnya berzikir kepada Allah S.W.T.” Setelah malaikat maut mendengar penjelasan itu, maka dia pun kembali kepada AllahS.W.T .dan menjelaskan apa yang diucapkan oleh lidah orang mukmin itu. Lalu Allah S.W.T. berfirman yang bermaksud:

“Wahai malaikat maut, kamu cabutlah ruhnya dari arah lain.” Sebaik saja malaikat maut mendapat perintah Allah S.W.T. maka malaikat maut pun cuba mencabut roh orang mukmin dari arah tangan. Tapi keluarlah sedekah dari arah tangan orang mukmin itu, keluarlah usapan kepala anak-anak yatim dan keluar penulisan ilmu. Maka berkata tangan: Tidak ada jalan bagimu untuk mencabut roh orang mukmin dari arah ini, tangan ini telah mengeluarkan sedekah, tangan ini mengusap kepala anak-anak yatim dan tangan ini menulis ilmu pengetahuan.” Oleh karena malaikat maut gagal untuk mencabut roh orang mukmin dari arah tangan maka malaikat maut cuba pula dari arah kaki.

Malangnya malaikat maut juga gagal melakukan sebab kaki berkata: Tidak ada jalan bagimu dari arah ini karena kaki ini sentiasa berjalan berulang alik mengerjakan solat dengan berjemaah dan kaki ini juga berjalan menghadiri majlis-majlis ilmu.” Apabila gagal malaikat maut, mencabut roh orang mukmin dari arah kaki, maka malaikat maut coba pula dari arah telinga.

Sebaik saja malaikat maut menghampiri telinga maka telinga pun berkata: Tidak ada jalan bagimu dari arah ini karena telinga ini senantiasa mendengar bacaan Al-Quran dan zikir.” Akhir sekali malaikat maut cuba mencabut orang mukmin dari arah mata tetapi baru saja hendak menghampiri mata maka berkata mata: “Tidak ada jalan bagimu dari arah ini sebab mata ini senantiasa melihat beberapa mushaf dan kitab-kitab dan mata ini senantiasa menangis karena takutkan Allah.” Setelah gagal maka malaikat maut kembali kepada Allah S.W.T. Kemudian AllahS.W.T. berfirman yang bermaksud: “Wahai malaikatKu, tulis AsmaKu ditelapak tanganmu dan tunjukkan kepada roh orang yang beriman itu.” Sebaik saja mendapat perintah AllahS.W.T. maka malaikat maut menghampiri roh orang itu dan menunjukkan AsmaAllah S.W.T.

Sebaik saja melihat Asma Allah dan cintanya kepada AllahS.W.T maka keluarlah roh tersebut dari arah mulut dengan tenang. Abu Bakar R.A.telah ditanya tentang kemana roh pergi setelah ia keluar dari jasad. Maka berkata Abu Bakar R.A: “Roh itu menuju ketujuh tempat:

1. Roh para Nabi dan utusan menuju ke Syurga Adnin.

2. Roh para ulama menuju ke Syurga Firdaus.

3. Roh mereka yang berbahagia menuju ke Syurga Illiyyina.

4. Roh para syuhada berterbangan seperti burung di syurga mengikut kehendak mereka.

5. Roh para mukmin yang berdosa akan tergantung di udara tidak di bumi dan tidak di langit sampai hari kiamat.

6. Roh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak misik.

7. Roh orang-orang kafir akan berada dalam neraka Sijjin, mereka disiksa beserta jasadnya hingga sampai hari Kiamat.”

Telah bersabda Rasullullah S.A.W: Tiga kelompok manusia yang akan dijabat tangannya oleh para malaikat pada hari mereka keluar dari kuburnya:

1. Orang-orang yang mati syahid.

2. Orang-orang yang mengerjakan solat malam dalam bulan Ramadhan.

3. Orang berpuasa di hari Arafah.

Wallohua’lam

3 Hal yang merupakan Sumber Segala Dosa

Nabi SAW bersabda, ”Tiga hal yang merupakan sumber segala dosa, hindarilah dan berhati-hatilah terhadap ketiganya. Hati-hati terhadap keangkuhan, karena keangkuhan menjadikan iblis enggan bersujud kepada Adam, dan hati-hatilah terhadap tamak (rakus), karena ketamakan mengantar Adam memakan buah terlarang, dan berhati-hatilah terhadap iri hati, karena kedua anak Adam (Qabil dan Habil) salah seorang di antaranya membunuh saudaranya akibat dorongan iri hati.” (HR Ibn Asakir melalui Ibn Mas’ud).

Jiwa manusia diliputi oleh sifat takabur pada saat manusia merasa memiliki kelebihan, baik berupa ilmu pengetahuan, harta benda, ataupun jabatan. Dalam keadaan seperti ini, setan tidak akan tinggal diam, dia akan membisikkan dan memasang perangkap untuk menjerumuskan manusia dengan melakukan tindakan yang tidak terpuji. Seperti, mencela, menghina, dan merendahkan orang lain.

Sifat kedua yang diingatkan pada kita untuk mencermatinya adalah sifat tamak (rakus). Sering kali kita melihat betapa rakusnya manusia dalam mempertahankan apa yang sedang dalam genggamannya, baik berupa harta, kekuasaan, ataupun kedudukan. Sama sekali ia tidak mau berbagi dan hanya mau dinikmati sendiri. Ia tidak pernah merasa cukup dan tidak pernah bersyukur atas apa yang diperolehnya.

Padahal, Allah SWT menjanjikan dan mengingatkan berulang kali kepada manusia bahwa sekecil apa pun perbuatan baik yang kita lakukan tidak akan sia-sia. ”Barang siapa yang mau berbuat baik walau sebesar biji dzara pun Allah SWT akan membalasnya. ” (QS Alzalzalah [99]: 7).

Ketiga, hasud atau iri hati. Dengki atau iri hati adalah perasaan tidak rela atau tidak suka melihat orang lain mendapatkan kebaikan atau kenikmatan. Ketika dalam diri manusia telah tertanam sifat dengki, ia akan menghalalkan segala cara untuk menghancurkan orang yang ia dengki. Ia tidak senang melihat orang lain sukses, pintar, hidup bahagia, dan lebih kaya darinya. Sikap seperti ini akan menghapus segala bentuk kebaikan yang selama ini ia peroleh. Perbuatan baiknya akan sia-sia karena dalam dirinya terdapat sifat iri hati.

Takabur, tamak, dan hasud merupakan tiga perangai buruk yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan yang tidak terpuji. Karena itu, Rasulullah SAW selalu mengingatkan kepada kita untuk menjauhi tiga hal yang menyebabkan manusia terjerumus dalam tipu daya setan.

September 20, 2010

Hidup = Pilihan

Hidup adalah pilihan.

Memilih untuk menjadi manusia yang baik atau sebaliknya.

Memilih untuk bahagia atau celaka.

Memilih untuk masuk surga atau neraka.

Alhamdulillah jika kita memilih untuk beriman.

Supaya di dunia bahagia & insyaallah wafat masuk surga. aamiin

Tapi saudaraku, iman itu tidak hanya pengakuan di bibir saja.

Tapi juga butuh pembenaran dari hati & aplikasinya dalam bentuk perbuatan anggota badan.

Iman memang perlu bukti, yaitu beramal sholeh.

Makanya tidak boleh ada kamus hidup orang yang ngaku beriman :

Kata MALAS atau sholatnya masih bolong-bolong.

Berani sama orang tua, pelit beramal, tidak pernah baca Al-Qur'an dll.

Sekali lagi, jangan cuma ngaku beriman dong !

Tapi buktikan !

Dengan apa ?

Ya dengan beramal sholeh dengan ikhlash & sungguh-sungguh.

Setuju ?!


GAMBARAN SURGA POSTING BY NADIA SALEH ALATAS


Sahabat fillah, Selama ini tujuan hidup kita adalah mencari RidhoNya Allah, agar kita bisa masuk surga. Memang ada beberapa tingkatan iman, ada yang beramal karena, mengejar pahala, ada yang beramal ingin masuk surga, ada yang beramal karena hanya ingin patuh pada Allah, tentunya memang tingkat tertinngi adalah beramal tanpa menghiraukan iming iming dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala

Tapi buat yang ingin mengharap surgaNya Allah itupun tidak salah sama sekali, karena SURGA yg dijanjikan Allah benar benar nyata dan memang Janji Allah kepada orang orang yang beriman, seperti beberapa firmanNya dalam Al Qur'an :

Al-baqoroh 25

Artinya :

Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.

Annisa 122

Artinya :

Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan saleh, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah?

Al buruj 11

Artinya :

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; itulah keberuntungan yang besar.

Sahabat,...

Bagi mereka yang iman dan beramal sholeh akan mendapatkan surga-surga Allah, bahkan ada yang meriwayatkan 1 orangpun mampu memiliki surga lebih dari satu surga, karena diceritakan bahwa surga mempunyai pintu-pintu [8] pintu. Allah mensifati surga antaralain dikebun-kebun surga akan mengalir bermacam-macam sungai, berbagai makanan untuk mereka penghuninya, mereka setiap disuguhkan buah-buahan mereka berkata “ini seperti yang kita lihat didunia”, akan tetapi setiap mereka makan berbeda rasanya meski rupanya sama, semua enak sehingga mereka tidak bisa menetukan yang mana yang lebih baik, mereka juga akan mendapat suami-suami dan istri-istri dan mereka suci bersih tidak seperti didunia ini yang kotor dan dusurga tak terbatas oleh waktu kekal abadi kenikmatannya.

Kalau kita membaca alquran banyak cerita mengenai kenikmatan surga ada bidadari, anak-anak kecil yang lucu, perabotan surga, kebun-kebunnya, sungai, dan sutra yang dikenakan, makanan apa yang disajikan Allah, bermacam-macam minuman mereka, disurga tidak ada lagi yang mengganggunya dengan ucapan-ucapan yang tidak enak dikuping, tapi kelak ada nikmat yang paling mahal dari semua yang ada ditaas adalah kelak disurga akan memperoleh kerelahan Allah inilah nikmat yang terbesar.

Nikmat didalam surga Allah

1. Allah menyebutkan disurga ada wanita, yang mereka cintai karena naluri kita ialah menyayangi Wanita dan itu sudah ada didalam Alquran, bidadarinya indah perangainya cantik wajahnya, yang diletakkan ditempat-tempat yang mulia, yang bisa melihat hanya yang diizinkah oleh Allah, mereka belum pernah tersentuh oleh siapapun karena hanya disiapkan untuk orang yang beramal sholeh, bidadari disana selamanya gadis meski telah disentuh dan digauli oleh suaminya, umurnya selalu ABG selalu bersikap mesra sekali, manja dengan suaminya.

Allah mensifati lagi bidadari yang penampilannya bagaikan permata-permata yang menyilaukan mata, terjaga warnanya indah, dan wanita-wanita disana suci dan bersih baik itu fisiknya maupun perangainya, tidak pernah terkena kotoran-kotoran misalnya Haid, nifas dll. Mereka juga mempunyai ungkapan-ungkapan indah yang belum pernah didengar oleh manusia didunia yang kurang lebih seperti berikut ini : “Kami yang akan kekal selamanya tidak akan pernah mati” “Kami yang selalu ramah tamah lembut tak akan pernah sama sekali bersikap kasar” “Kami yang akan tetap tinggal bersama kalian tidak pernah akan meninggalkan kalian” “Kami yang hanya menerima saja tanpa pernah meminta” “Sungguh bahagia orang yang beramal beriman dan sholeh yang diciptakan untuk kami begitu juga kami yang bahagia telah diciptakan kepada orang yang beriman dan beramal sholeh” “Kami adalah para bidadari bila kami sedikit saja ditampilkan dibumi seluruh mata tidak akan pernah mampu menatap cahaya kami”

2. Nikmat kedua yang ada disurga Allah. Ada anak-anak kecil yang siap melayani seluruh penghuni surga, mereka selalu mengikuti penghuni surga dan siap untuk diperintah, anak-anak kecil itu lucu selamanya tidak akan pernah tua dan selalu berada di sekeliling. Bila kita melihat anak-anak itu maka seakan-akan bagaikan permata yang tertata rapi karena keindahanya dan ketampanannya.

3. Tempat tinggalnya Salah satu contoh dalam Qs Ali imron ialah ”luasnya adalah langit semua 7 dan bumi ini 1 untuk seorang mukmin karena kita adalah tamu Allah yang Ghofurur rokhim” maka itu cepet-cepat memperoleh pengampunan Allah dan cepet-cepetlah datang kepada surga Allah yang luasnya antara langit dan bumi.

Perabotnya Surga:

Hidangannya ketika disajikan panci-panci dan cawan-cawannya dari emas enak dipandang dan abadi disana bukan terbuat dari plastik dan aluminium, gelasnya bagaikan perak yang nampak didalamnya gelasnya, gelas-gelas sudah ditatarapi tidak perlu kita cari harus kedapur dahulu melainkan kapan saja kita bisa mencarinya, ada batal-bantal kecil ditatarapi, permadani dihamparkan dengan rapinya, Tempat tidur ditatarapi juga ini hanya untuk mukmin ini adalah perangkat kita disurga. Maka dari ini rosul SAW pernah bersabda “hai mukmin kalian punya harga jangan pernah mau iman kalian dibeli kecuali dengan surga Allah” Akan tetapi hakekat yang sebenarnya jauh dari apa yang kita bayangkan sekarang. Surga itu keindahannya tidak akan pernah kita dengar, kita rasakan, dan kita lihat ini cuman ibarat saja karena ini yang sering kita lihat di dunia biar lebih mudah untuk memahaminya.

4. Sungai yang mengalir:

Kalau kita membaca surat muhammad akan menemukan ada 4 sungai yang mengalir di surga; a. Air yang tak akan pernah berubah rasa, warna dan baunya b. Susu yang tak akan pernah berubah rasa, warna c. Dari arak tetapi enak bagi peminumnya lezat tidak seperti didunia ini d. Sungai dari madu yang jernih Mata air ini keluar dari kalimat Mim nya bismi, dari huruf “ha” nya Allah, mim keluar dari mim nya ar-rohman, dan mim dari ar-rokhim, alirannya sungai akan lembali ke telaga al-kausar dan dimanapun mereka mengiginkan sungai itu dimanapun ia berada akan dijumpai tidak usah keluar.

5. Pakaian Penghuni Surga

Baju mereka dari surta warnanya hijau lembut sekali baik itu tipis maupun yang tebal dan ada bermacam gelang perak dan emas, beginilah penampilan mereka ahli surga tidak ada baju kusut disana, tidak ada baju yang panas tapi meski sutra yang tebal.

6. Apa Makanan mereka Penghuni Surga :

Allah selalu menyediakan buah-buahan dan daging yang mereka inginkan, ada rahasia besar dalam Alquran, Allah mendahulukan buah-buahan dulu baru daging kenapa tidak seperti dikaum-kaum barat mereka mendahulukan daging baru buah kemudian mereka mengkajinya dan akhirnya mendapat kesimpulan pencernaan ini kalau kita makan daging pencernaan susah mencerna dan butuh waktu lama jadi ini fungsi buah-buahan untuk memudahkan pencernaan. Bauh-buahan yang ada disurga ada kurma, delima, anggur. Setelah diteliti ternyata anggur kandungannya persis seperti A S I ibu karena itu Allah menyebutkan anggur saja dalam surat tertentu di alquran, ada juga buah yang tersusun rapi seperti pisang (untuk memudahkan pemahaman anggap saja pisang) dan seluruh buah ada disana.

Dalam surat waqiah buah-buahan berlimpah ruah tidak akan terputus tetapi tidak seperti didunia yang musiman.

Disana tidak ada larangan bagi yang memakannya tidak ada efek samping yang membahayakan semuanya bebas, dan kalau kita mengambil tidak pernah memerlukan tenaga padahal buah-buah itu letaknya tinggi-tinggi kalau mau memetiknya mudah pohonnya yang datang sendiri dan dipermudah, bahkan rosul SAW pernah bersumpah seorang penghuni surga sebelum kita memakan sampi masuk kemulutnya maka buah yang telah mereka ambil tadi akan terganti lagi dan tidak akan pernah habis, dan yang lebih nikmah ada dua macam buah meski bentuknya sama jenisnya kalau dimakan berbeda rasanya. Di dunia ada larangan Allah untuk makan tetapi tidak untuk surga didunia makan minumlah tapi jangan berlebihan waktu dimakan enak sesudah makan enak dan selalu enak.

Apa saja Minumannya apa? Minuman mereka ahli surga dari arak yang murni dan disegel supaya tidak akan pernah tersentuh yang lain sebelum yang mendapatkan dan segel tersebut wangi bagaikan kasturi, rasanya enak tidak seperti didunia ini yang segelnya baunya tidak enak bahkan bisa mengganggu peminumnya. Ada juga jahe tapi berbeda bukan seperti jahe disini pedes tidak enak melainkan enak dimakan dan enak dilihat ini namanya saja supaya kita lebih mudah memahaminya, Allah mensifati arak disurga tidak menyebabkan mabuk dan tidak akan pernah membuat orang ngomongnya ngawur, tidak menjadikan pusing kepala sehingga tidak membuat orang berkelahi disana.

7. Tidak akan pernah ada yang mengganggu menikmatinya

Apabila yang semua ini telah kita kita dapatkan tetapi masih terganggu dengan hal-hal yang mengurangi kenikmatannya disurga tidak ada omongan yang tidak enak menyakitkan, sehingga kita tak akan pernah mengganggu dan mendapat salam dari Allah Tuhan seluruh alam diberikan rizkinya dipagi hari dan sore hari, yang lebih enak lagi disana tidak ada masa habisnya sehingga mengganggu kita dalam menikmatinya Allah berfirman kekal abadi sarmadi disurga tidak ada batas waktu.

Penting. Kenikmatan didunia ini hanya ada dua macam pertama dia meninggalkan kenikmatan itu misalnya meninggal dunia padahal belum sempat menikmati semuanya atau yang kedua ia ditinggalkan kenikmatannya misal orang kaya jadi miskin orang sehat ditinggalkan kenikmatannya sementara disurga akan kekal abadi, disurga sudah tidak ada yang bersedih dan takut.

Terakhir kenikmatan surga yang paling indah dan termahal adalah memperoleh kerelaan Allah, hamba Allah yang mencintai Allah akan saatnya memperoleh ini yaitu Allah memberikan satu minuman yang dengan minuman ini membuat mereka suci keluar semua yang ada yang hanya adalah Allah ketika ia melihat segala sesuatu hanya ada Allah disana kerelahan Allah adalah kenikmatan yang diberikan oleh Allah yang paling besar.

Sesungguhnya nikmat surga itu belum pernah terlihat, terbayang dikepala, mendengar apa yang mereka dengar, semua yang ada diatas tadi cuman hakekatnya saja ini hanya sebagian kecil saja, pada hakekatnya jauh lebih dari apa yang disebutkan diatas. semuanya hanya sepintas saja yang digambarkan oleh alquran agar kita sedikit mampu membayangkan gimana kenikmatannya sehingga kita rindu pada surga Allah dan menjauhkan kita dari Neraka yang tidak ada sedikitpun rahmat Allah disana.

Ya Allah.. Catatlah nama kami dalam daftar orang yang dapat merasakan SurgaMu, Pastikan nama kami dalam kelompok orang2 yang bisa memasuki pintu surgaMu dari pintu yang manapun yang bisa kami masuki, catatlah kami sebagai hambaMu yang mendapat Syafaat dari Rasul kmi tercinta Sayyidina Muhammadin Shallallahu'alaihi wa sallam, kumpulkanlah kami bersama ibu bapak kami, saudara/saudari kami, kakek nenek kami, sahabat2 kami, juga kapada para anbiyaa, para syuhada,para sholihin dan para mujahidin.., amiin

20 September 2010