Januari 27, 2011

DOA SEORANG AL-AKHI

DOA SEORANG AL-AKHI
[Untuk Sahabat diGroup Ta'aruf Menuju Walimatul 'Usry]

Ya rabbi
Aku tak meminta seseorang yang sempurna
...Hingga aku dapat membuatnya sempurna dimata-Mu
Seseorang yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seseorang yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumku
Untuk mengatasi kesediangannya . . . .
Seseorang yang membutuhkan diriku
Untuk membuat hidupnya lebih hidup

Ya Rabbi
Aku tidak mengharap semulia Fatimah Radhiyallahuanha
Tida juga setakwa Aisyah Radhiyallahuanha
Pun tidak secantik Zainab Radhiyallahuanha
Apalagi sekaya dan juga semulia Khadijah Radiyallahuanha
Aku hanya mengharap seorang akhwat akhir zaman
Yang punya cita-cita mengikuti jejak mereka
Membangun keturunan yang shaleh
Serta keluarga Sakinah Mawaddah wa Rahma

Ya Rabbi
Jadikanlah doaku pagi ini awal dari langkahku
Jalan menuju jalan keridhaan-Mu
Amiin . . .

Januari 10, 2011

Pesan Buat Anak2ku : Jaga Kehormatan Diri

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Anakku, Syifa,Nayla dan Shasa, saat ini kalian masih berumur 9 tahun,6 tahun dan 5 tahun, tapi waktu dunia yang melaju demikian cepat, mungkin tanpa terasa sebentar lagi kalian akan menginjak masa remajamu. Ibu prihatin sehabis membaca beberapa remaja yang secara terbuka menyatakan "I love you" kepada lawan jenisnya di ruang publik FB. Apakah pantas menyatakan cinta kepada lawan jenis di ruang publik, seperti FB ini? Sesuaikah hal tersebut dengan koridor moralitas Islam?

Anakku, agama Islam mengajarkan tentang "Iffah", yaitu "menahan atau menjaga kehormatan diri." Ingatlah bahwa bagian dari Iffah adalah "rasa malu", yang merupakan sifat yang agung dan terpuji. Dengan rasa malu, seseorang akan terhindar dari berbagai perbuatan atau perkataan (termasuk tulisan) yang tidak pantas. Anakku, di kalangan kaum muslimin yang berpegang pada Iffah, meskipun sudah menjadi pasangan suami-istri merasa tidak pantas mengucapkan kata "cinta" kepada pasangan di ruang publik karena itu adalah privasi. Banyak tindakan yang halal dilakukan oleh suami-istri, tapi tidak untuk konsumsi publik. Hmm ... budaya barat yang lebih permisif mungkin telah mengerosi Iffah kaum muslim, terutama bagi kalangan ABG yang sedang kasamaran.Meskipun di FB ada fasilitas inbox yang lebih privasi, namun tetap saja ada yang menyatakan cinta di wall/ruang publik yang terbaca banyak orang.

Anakku, pernyataan cinta secara terbuka kepada lawan jenis yang belum menjadi pasangan resmi, selain mencerminkan tidak adanya rasa malu, juga dapat mengundang fitnah bagi orang lain yang membacanya. Ingatlah anakku, menjauhkan dari fitnah adalah salah satu dari tujuan Iffah/menjaga kehormatan diri.

Anakku, menjaga kehormatan diri mesti dijaga baik oleh setiap pria terutama wanita. Kalian bertiga adalah muslimah. Seorang muslimah yang cerdas tentunya yang bisa memahami akibat yang ditimbulkan dari suatu perbuatan atau perkataannya dan mampu mengelak dari cara-cara yang ditempuh orang-orang "luar" yang mencoba untuk menyesatkan dan meyimpangkannya. Wanita muslimah tidak akan membuang atau merobek kehormatan dirinya dan menghilangkan ‘iffah-nya demi mendapatkan cinta lawan jenis, yang belum tentu didapatkannya. Kehormatan adalah sesuatu yang sangat mahal dan Iiffah adalah sesuatu yang sangat berharga.

Anakku, ingat dan patrilah dalam hati bahwa harga diri/iffah menjadi bertambah indah ketika melekat pada diri seorang muslimah. Dengan malu seorang muslimah akan selalu nampak dalam fitrah kewanitaannya, tak mau mengumbar aurat tubuhnya atau melakukan perbuatan/perkataan yang tidak pantas, termasuk menyatakan cinta di ruang publik. Percayalah, orang yang paling awam sekali pun bila disuruh untuk memberikan penilaian terhadap dua orang, yang seorang menjaga rasa malunya dan seorang lagi tak punya rasa malu, tentu orang awan tersebut akan memberikan penilaian tinggi pada wanita yang pertama daripada wanita yang kedua. Rasa malu ini benar-benar akan menjadi penjaga yang baik bagi seseorang.

Anakku, banyak hal yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh seorang muslimah untuk menjaga kehormatan diri, di antaranya : Menundukkan pandangan mata (ghadhul bashar) dan menjaga kemaluannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam QS An-Nur ayat 31 :

وَقٌلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ

“Katakanlah kepada wanita-wanita mukminah: Hendaklah mereka
menundukkan pandangan mata mereka dan menjaga kemaluan mereka…”

Anakku, semoga kalian bertiga, Bapak dan Ibu, keluarga kita, teman-teman kita, dan semua kaum muslimin/muslimat benar-benar mau dan mampu menjaga kehormatan/iffah sesuai moralitas islam. Ingatlah Allah SWT berfirman dalam QS Al-’Ankabut ayat 69 :

وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ

“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk mencari keridhaan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya . sesungguhnya Allah benar-benar beserata orang-orang yang berbuat baik.”

Anakku, jika pun Bapak dan Ibu mendahului kalian,
tetaplah menjadi muslimah yang shalihah dan berakhlak mulia. Semoga kelak berjodoh dengan hamba Allah yang shalih. Amin amin ya robbal alamien.


"Orang Yang Bangkrut Dalam Pengadilan Akhirat"

Assalamu’alaikum wr. wb.

Sahabat FB yang budiman, mari sejenak merenung dan introspeksi diri (muhasabah). Jika suatu saat kita mengalami pailit atau bangkrut secara finansial/harta duniawi, insya Allah jika masih dikaruniai umur dan mau bekerja keras kita akan memperoleh kembali harta duniawi. Namun, bagaimana jika kita tergolong menjadi orang yang bangkrut dalam pengadilan akhirat kelak?

Norma agama kita mengajarkan bahwa beberapa perbuatan/perilaku tidak terpuji akan memusnahkan amal dan pahala kebajikan yang sebelumnya telah dimiliki. Perbuatan/perilaku tidak terpuji tersebut antara lain : mencaci maki orang lain, menuduh orang tanpa bukti, memakan harta orang lain, menumpahkan darah tanpa hak, dan memukul orang lain tanpa hak.

Semua perbuatan/perilaku tidak terpuji itu akan menghilangkan pahala shalat, puasa, zakat yang sudah dikerjakan, karena digunakan untuk menebus dosa-dosa tersebut. Sehingga semua amal itu akan menjadi sia-sia tanpa pahala. Rasulullah SAW menyebut orang yang mengalami hal tersebut sebagai orang yang bangkrut, sebagaimana substansi dua Hadits di bawah ini :

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah SAW bertanya “Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?” Mereka menjawab: “Orang yang bangkrut di kalangan kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak pula memiliki harta/barang.” Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa kedzaliman. Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu.Maka sebagai tebusan atas kedzalimannya tersebut, diberikanlah di antara kebaikannya kepada si ini, si anu dan si itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagikan kepada orang-orang yang didzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, diambillah kejelekan/ kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.” (HR Muslim No. 6522)

Dalam Hadits yang lain, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang pernah berbuat kedzaliman terhadap saudaranya baik menyangkut kehormatan saudaranya atau perkara-perkara lainnya, maka hendaklah ia meminta kehalalan dari saudaranya tersebut pada hari ini (di dunia) sebelum (datang suatu hari di mana di sana) tidak ada lagi dinar dan tidak pula dirham (untuk menebus kesalahan yang dilakukan, yakni pada hari kiamat). Bila ia memiliki amal shalih diambillah amal tersebut darinya sesuai kadar kedzalimannya (untuk diberikan kepada orang yang didzaliminya sebagai tebusan/pengganti kedzaliman yang pernah dilakukannya). Namun bila ia tidak memiliki kebaikan maka diambillah kejelekan orang yang pernah didzaliminya lalu dipikulkan kepadanya.” (HR Al-Bukhari No. 2449)

Sahabat, substansi kedua Hadits di atas sudah sangat jelas dan tegas, dan insya Allah anda telah menjiwai dan mengimplementasikan nash Hadits di atas dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan anda. Namun tidak salah kiranya jika saya berharap semoga Allah SWT menjaga perbuatan/perilaku kita, agar kita tidak tergolong menjadi orang yang bangkrut dalam pengadilan akhirat kelak. Amien. Wallahu a'lam bishshawab.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

"Malam Nisfu Sya'ban"

Assalamu'alaikum wr. wb.

Sahabat, malam ini adalah Nisfu Sya'ban atau pertengahan bulan Sya'ban (bulan ke-8 Hijriah).

Keutamaan malam Nisfu Sya'ban diterangkan dalam kitab Ihya' Ulumudin karangan Imam Al-Ghazali. Insya Allah pada malam Nisfu Sya'ban Allah akan memberikan keputusan tentang nasib seseorang selama setahun ke depan.

Tatacara Nisfu Sya'ban yg dianjurkan adalah :

1)Mendirikan Shalat Maghrib dan shalat sunah Rawatib Ba'diyyah Maghrib.

2)Dilanjutkan dengan Shalat Tasbih.

3)Dilanjutkan dengan membaca Surah Yaasin sebanyak 3 kali dengan niat yang berbeda pada setiap pembacaan. Niat pertama, meminta dipanjangkan umur untuk beribadah kepada Allah SWT. Niat kedua, meminta diberi rizki yang banyak dan halal sebagai bekal beribadah kepada Allah SWT. Dan niat ketiga, memohon kekuatan iman.

4)Doa Nisfu Sya'ban.

Jika habis Maghrib blm ke Masjid/Musholla (berjama'ah), silahkan anda membaca Surat Yaasiin 3x & berdoa dgn niat semoga diberi umur panjang, rizki yang banyak &dan barokah, serta ditetapkan kekuatan iman tersebut.

Wasalamu'alaikum wr.wb.

Kehidupan Setelah Mati

Assalamu'alaikum wr. wb.

Perjalanan hidup manusia di dunia akan berakhir dengan kematian. Semuanya akan mati. Mereka akan meninggalkan segala sesuatu yang telah dikumpulkannya. Semua yang dikumpulkan oleh manusia tidak akan berguna, kecuali amal shalihnya berupa sedekah yang mengalir, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang shalih. Kematian adalah penghancur kelezatan dan gemerlapnya kehidupan dunia. Kematian bukanlah akhir kesudahan manusia, bukan pula tempat istirahat yang panjang. Tetapi, kematian adalah akhir dari kehidupannya di dunia dengan segala yang telah dipersembahkannya dari amal perbuatan untuk kemudian melakukan perjalanan hidup berikutnya. Tahapan setelah manusia meninggal adalah :

1)ALAM BARZAKH

Para ulama salaf bersepakat tentang kebenaran adzab dan nikmat yang ada di alam kubur (barzakh). Nikmat tersebut merupakan nikmat yang hakiki, begitu pula adzabnya, bukan sekedar bayangan atau perasaan. Pertanyaan kubur itu berlaku terhadap ruh dan jasad manusia baik orang mukmin maupun kafir. Dalam sebuah Hadits shahih disebutkan Rasulullah SAW selalu berlindung kepada Allah SWT dari siksa kubur. Rasulullah SAW menyebutkan sebagian dari pelaku maksiat yang akan mendapatkan adzab kubur, diantaranya adalah orang yang suka mengadu domba, suka berbuat ghulul, berbuat kebohongan, membaca Al-Qur'an tetapi tidak melaksanakan apa yang diperintahkan dan yang dilarang dalam Al-Qur'an, melakukan zina, memakan riba, belum membayar hutang setelah mati (orang yang berhutang akan tertahan tidak masuk surga karena hutangnya), tidak bersuci setelah buang air kecil sehingga masih bernajis.

Adapun yang dapat menyelamatkan seseorang dari siksa kubur adalah shalat wajib, shaum, zakat, dan perbuatan baik berupa kejujuran, menyambung silaturahim, segala perbuatan yang ma'ruf dan berbuat baik kepada manusia, juga doa/permohonan berlindung kepada Allah SWT dari adzab kubur.

2)PENIUPAN SANGKAKALA

Sangkakala adalah terompet yang ditiup oleh malaikat Israfil sesuai waktu yang diperintahkan Allah SWT. Tiupan yang pertama akan mengejutkan manusia dan membinasakan manusia dan alam semesta, sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Az Zumar ayat 68 : "Dan ditiuplah sangkakala maka matilah semua yang di langit dan di bumi, kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah SWT."

Tiupan ini akan mengguncang seluruh alam dengan guncangan yang keras dan hebat sehingga merusak seluruh susunan alam semesta. Ia akan membuat gunung menjadi rata, bintang bertabrakan, matahari akan digulung, lalu hilanglah cahaya seluruh benda-benda di alam semesta. Setelah itu keadaan alam semesta kembali seperti awal penciptaannya.

Allah SWT menggambarkan kedahsyatan saat kehancuran tersebut sebagaimana firman-Nya : "Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat keras" (QS.Al Hajj:1-2).

Sedangkan pada tiupan sangkakala yang kedua adalah tiupan untuk membangkitkan seluruh manusia : "Dan tiupan sangkakala (kedua), maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Rabb mereka". (QS. Yaa Siin : 51).

Rasulullah SAW bersabda :"Kemudian ditiuplah sangkakala, dimana tidak seorangpun tersisa kecuali semuanya akan dibinasakan. Lalu Allah SWT menurunkan hujan seperti embun atau bayang-bayang, lalu tumbuhlah jasad manusia. Kemudian sangkakala yang kedua ditiup kembali, dan manusia pun bermunculan (bangkit) dan berdiri".(HR. Muslim).

3)HARI BERBANGKIT

"Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah SWT semuanya, lalu diberitakannya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu". (QS. Al Mujadilah : 6).

4)PADANG MAHSYAR

"(Yaitu) pada hari (ketika ) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit dan mereka semuanya di padang Mahsyar berkumpul menghadap ke hadirat Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa".(QS. Ibrahim:48).

Hasr adalah pengumpulan seluruh mahluk pada hari kiamat untuk dihisap dan diambil keputusannya. Lamanya di Padang Mahsyar adalah satu hari yang berbanding 50.000 tahun di dunia. Allah berfirman: "Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Rabb dalam sehari yang kadarnya 50.000 tahun. (QS. Al Maarij:4). Karena amat lamanya hari itu, manusia merasa hidup mereka di dunia ini hanya seperti satu jam saja.

"Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) kecuali hanya sesaat saja di siang hari". (QS.Yunus:45).

"Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa, bahwa mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat saja". (QS. ArRuum:55). Adapun orang yang beriman merasakan lama pada hari itu seperti waktu antara Dhuhur dan Ashar saja.

Keadaan orang kafir saat itu sebagaimana firman-Nya : "Orang kafir ingin seandainya ia dapat menebus dirinya dari adzab hari itu dengan anak-anaknya, dengan istri serta saudaranya, dan kaum familinya yang melindunginya ketika di dunia, dan orang-orang di atas bumi seluruhnya, kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya". (QS. Al-Ma'arij:11-14).

5)SYAFA'AT

Syafa'at ini khusus hanya untuk umat Muslim, dengan syarat tidak berbuat syirik besar yang menyebabkan kepada kekafiran. Adapun bagi orang musyrik, kafir dan munafik, maka tidak ada syafaat bagi mereka. Syafaat ini diberikan Rasulullah SAW kepada umat Muslim (dengan izin dari Allah SWT).

6)HISAB

Pada tahap (fase) ini, Allah SWT menunjukkan amal-amal yang mereka perbuat dan ucapan yang mereka lontarkan, serta segala yang terjadi dalam kehidupan dunia baik berupa keimanan, keistiqomahan atau kekafiran. Setiap manusia berlutut di atas lutut mereka. "Dan kamu lihat tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Jatsiah : 28).

Umat yang pertama kali dihisab adalah umat Muhammad SAW, kita umat yang terakhir tapi yang pertama dihisab. Yang pertama kali dihisab dari hak-hak Allah pada seorang hamba adalah Shalatnya, sedang yang pertama kali diadili diantara manusia adalah urusan darah.

Allah SWT mengatakan kepada orang kafir : "Dan kamu tidak melakukan suatu pekerjaan melainkan Kami menjadi saksi atasmu diwaktu kamu melakukannya".(QS. Yunus:61). Seluruh anggota badan juga akan menjadi saksi. Allah bertanya kepada hamba-Nya tentang apa yang telah ia kerjakan di dunia : "Maka demi Rabbmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua tentang apa yang akan mereke kerjakan dahulu".(Al Hijr : 92-93).

Seorang hamba akan ditanya tentang hal : umurnya, masa mudanya, hartanya dan amalnya dan akan ditanya tentang nikmat yang ia nikmati.

7)PEMBAGIAN CATATAN AMAL

Pada detik-detik terakhir hari perhitungan, setiap hamba akan diberi kitab (amal)-nya yang mencakup lembaran-lembaran yang lengkap tentang amalan yang telah ia kerjakan di dunia.

Kitab di sini merupakan lembaran-lembaran yang berisi catatan amal yang ditulis oleh malaikat yang ditugaskan oleh Allah SWT. Manusia yang baik amalnya selama di dunia, akan menerima catatan amal dari sebelah kanan. Sedangkan manusia yang jelek amalnya akanmenerima catatan amal dari belakang dan sebelah kiri, sebagaimana firman Allah : "Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan ia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka ia akan berteriak : 'Celakalah aku', dan ia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)" (QS. Al Insyiqaq:8-12) .

"Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata : 'Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini), dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku. Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaanku dariku". (Allah berfirman): "Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya, kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala" (QS. Al- Haqqah : 25 31).

8)MIZAN

Mizan adalah apa yang Allah letakkan pada hari kiamat untuk menimbang amalan hamba-hamba-Nya. Allah berfirman : "Dan kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah seorang dirugikan walau sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya.Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan". (QS. Al-Anbiya : 47)

Setelah tahapan Mizan ini, bagi yang kafir, dan mereka yang melakukan perbuatan syirik akan masuk neraka. Sedangkan umat muslim lainnya, akan melalui tahap selanjutnya yaitu Telaga.

9)TELAGA

Umat Muhammad SAW akan mendatangi air pada telaga tersebut. Barangsiapa minum dari telaga tersebut, maka ia tidak akan haus selamanya. Setiap Nabi mempunyai telaga masing-masing. Telaga Rasulullah SAW lebih besar, lebih agung dan lebih luas dari yang lain, sebagaimana sabdanya : "Sesungguhnya setiap Nabi mempunyai telaga dan sesungguhnya mereka berlomba untuk mendapatkan lebih banyak pengikutnya di antara mereka dan sesungguhnya Nabi Muhammad mngharapkan agar menjadikan pengikutnya yang lebih banyak" (HR. Bukhari Muslim).

Setelah Telaga, umat muslim akan ke tahap selanjutnya yaitu tahap Ujian Keimanan Seseorang. Perlu dicatat bahwa orang kafir dan orang yang berbuat syirik sudah masuk neraka (setelah tahap Mizan, seperti dijelaskan di atas).

10)UJIAN KEIMANAN SESEORANG

Selama di dunia, orang munafik terlihat seperti orang beriman karena mereka menampakkan keislamannya. Pada fase inilah kepalsuan iman mereka akan diketahui, diantaranya cahaya mereka redup. Mereka tidak mampu bersujud sebagaimana sujudnya orang mukmin. Saat digiring, orang-orang munafik ini merengek-rengek agar orang-orang mukmin menunggu dan menuntun jalannya. Karena saat itu benar-benar gelap dan tidak ada petunjuk kecuali cahaya yang ada pada tubuh mereka.

Allah SWT berfirman : "Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang beriman :'Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu'. Dikatakan (kepada mereka) : 'Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)'. Lalu diadakan diantara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa" (QS.Al-Hadid : 13).

Setelah ini umat muslim yang lolos sampai tahap Ujian Keimanan Seseorang ini, akan melalui Shirat.

11)SHIRAT

Shirath adalah jmbatan yang dibentangkan di atas neraka jahannam, untuk diseberangi orang-orang mukmin menuju Jannah (Surga).

Beberapa Hadits tentang Shirath :

Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah ditanya tentang Shirath, maka beliau bersabda :"Tempat menggelincirkan, di atasnya ada besi penyambar dan pengait dan tumbuhan berduri yang besar, ia mempunyai duri yang membahayakan seperti yang ada di Najd yang disebut pohon Sud'an" (HR. Muslim).

"Telah sampai kepadaku bahwasanya Shirath itu lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang". (HR. Muslim)

"Ada yang melewati Shirath laksana kejapan mata dan ada yang seperti kilat, ada yang seperti tiupan angina, ada yang terbang seperti burung dan ada yang menyerupai orang yang mengendarai kuda, ada yang selamat seratus persen, ada yang lecet-lecet dan ada juga yang ditenggelamkan di neraka jahannam" (HR. Bukhari Muslim).

Yang paling pertama menyebarangi Shirath adalah Nabi Muhammad SAW dan para pemimpin umat beliau. Beliau bersabda : "Aku dan umatku yang paling pertama yang diperbolehkan melewati Shirath dan ketika itu tidak ada seorangpun yang bicara, kecuali Rasul dan Rasul berdo'a ya Allah selamatkanlah, selamatkanlah". (HRBukhari).

Bagi umat muslim yang berhasil melalui shirath tersebut, akan ke tahap selanjutnya Jembatan.

12)JEMBATAN

Jembatan disini bukan Shirath yang letaknya di atas neraka jahannam. Jembatan ini dibentangkan setelah orang mukmin berhasil melewati Shirath yang berada di atas neraka jahannam.

Rasulullah SAW bersabda : "Seorang mukmin akan dibebaskan dari api neraka, lalu mereka diberhentikan di atas jembatan antara Jannah (surga) dan neraka, mereka akan saling diqhisash antara satu sama lainnya atas kezhaliman mereka di dunia. Setelah mereka bersih dan terbebas dari segalanya, barulah mereka diizinkan masuk Jannah. Demi Dzat yang jiwa Muhammad ditangan-Nya, seorang diantara kalian lebih mengenal tempat tinggalnya di jannah daripada tempat tinggalnya di dunia".(HR. Bukhari).

Setelah melewati jembatan ini barulah orang mukmin masuk Surga. Wallahu a'lam bishshawab.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Kesaksian Iblis Di Hadapan Rasulullah SAW

Assalamu’alaikum wr. wb.

Sahabat, ada satu kejadian yang diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal dan Ibn Abbas tentang kesaksian Iblis di hadapan Rasulullah SAW dan para Sahabat. Riwayat yang luar biasa maknanya tersebut mungkin sudah anda baca sebelumnya. Alhamdulillah riwayat tersebut bisa menjadi Catatan di FB saya. Semoga kita dapat membaca, menyelami, mengambil hikmah di dalamnya dan mengamalkannya dengan baik dalam kehidupan kita. Riwayat tersebut adalah sebagai berikut :

Dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas RA: Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah : "Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku."

Rasulullah bersabda: "Tahukah kalian siapa yang memanggil?"

Kami menjawab: "Allah dan rasul-Nya yang lebih tahu".

Beliau melanjutkan: "Itu iblis, laknat Allah bersamanya".

Umar bin Khattab berkata: "Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah".

Nabi menahannya: "Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik." Pintu kemudian dibuka, ternyata yang datang seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi. Iblis berkata: "Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin".Rasulullah SAW lalu menjawab: "Salam hanya milik Allah SWT. Sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?"

Iblis menjawab: "Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa".

"Siapa yang memaksamu?"

"Seorang malaikat utusan Allah mendatangiku dan berkata: “Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. Jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin".

"Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh".

Orang yang Dibenci Iblis

Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: "Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?" Iblis segera menjawab: "Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.""Siapa selanjutnya?" tanya Rasulullah."Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.""Lalu siapa lagi?""Orang Alim dan wara' (Loyal)""Lalu siapa lagi?""Orang yang selalu bersuci.""Siapa lagi?""Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepada orang lain.""Apa tanda kesabarannya?"" Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang-orang yang sabar"."Selanjutnya apa?""Orang kaya yang bersyukur""Apa tanda kesyukurannya?""Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.""Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?""Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.""Umar bin Khattab?""Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.""Usman bin Affan?""Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.""Ali bin Abi Thalib?"" Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. Tetapi ia tak akan mau melakukan itu." (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)

Amalan yang Dapat Menyakiti Iblis

"Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak saalat?""Aku merasa panas dingin dan gemetar.""Kenapa?""Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.""Jika seorang umatku berpuasa?""Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.""Jika ia berhaji?""Aku seperti orang gila.""Jika ia membaca Alquran?""Aku merasa meleleh laksana timah di atas api.""Jika ia bersedekah?""Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.""Mengapa bisa begitu?""Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.""Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?""Suara kuda perang di jalan Allah.""Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?""Taubat orang yang bertaubat.""Apa yang dapat membakar hatimu?""Istighfar di waktu siang dan malam.""Apa yang dapat mencoreng wajahmu?""Sedekah yang diam - diam.""Apa yang dapat menusuk matamu?""Salat fajar""Apa yang dapat memukul kepalamu?""Saalat berjamaah.""Apa yang paling mengganggumu?""Majelis para ulama.""Bagaimana cara makanmu?""Dengan tangan kiri dan jariku.""Dimanakah kau menaungi anak - anakmu di musim panas?""Di bawah kuku manusia."

Manusia yang Menjadi Teman Iblis

Rasulullah SAW lalu bertanya: "Siapa temanmu wahai Iblis?""Pemakan riba""Siapa sahabatmu?""Pezina""Siapa teman tidurmu?""Pemabuk""Siapa tamumu?""Pencuri""Siapa utusanmu?""Tukang sihir""Apa yang membuatmu gembira?""Bersumpah dengan cerai""Siapa kekasihmu?""Orang yang meninggalkan salat Jumaat""Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?""Orang yang meninggalkan salatnya dengan sengaja"

Iblis Tidak Berdaya di Hadapan Orang Ikhlas

Rasulullah SAW lalu bersabda: "Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu."Iblis segera menimpali: " Tidak, tidak. Tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir. Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku.Demi yang menciptakan diriku dan memberikan ku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang saleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas."

"Siapa orang yang ikhlas menurutmu?""Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku."

Iblis Dibantu oleh 70.000 anak-anaknya

Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan. Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk menggangu anak-anak muda, sebagian untuk menganggu orang-orang tua, sebagian untuk menggangu wanta-wanita tua, sebagian anak-anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.

Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada salat berjamaah. Tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu salat berjamaah.Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia. Jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.

Syaithan juga berkata, "keluarkan tanganmu", lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya. Mereka, anak-anakku selalu meyusup dan berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.

Cara Iblis Menggoda

Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?Akulah mahluk pertama yang berdusta.Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.Tahukah kau Muhammad?Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar-benar menasihatinya. Sumpah dusta adalah kegemaranku. Ghibah (gosip) dan Namimah (adu domba) kesenanganku. Kesaksian palsu kegembiraanku. Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata-kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. Jadi semua anak-anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, Cerai.

Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur salat. Setiap ia hendak berdiri untuk salat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan salat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia salat. Namun aku bisikkan ke telinganya 'lihat kiri dan kananmu', ia pun menoleh. Pada saat itu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan 'salatmu tidak sah'. Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam salatnya akan dipukul.

Jika ia salat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. Ia pun salat seperti ayam yang mematuk beras.

Jika ia berhasil mengalahkanku dan ia salat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.Kamu tahu bahwa melakukan itu batal salatnya dan wajahnya akan diubah menjadi wajah keledai.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam salat.Jika ia tidak menutup mulutnya ketika menguap, syaithan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia. Dan ia pun semakin taat padaku.

Kebahagiaan apa untukmu, sedangan aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan salat. Aku katakan padanya, "kamu tidak wajib salat, salat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. Orang sakit dan miskin tidak. Jika kehidupanmu telah berubah baru kau salat."Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan salat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.

Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu.Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari Islam?"

10 Permintaan Iblis kepada Allah SWT

"Berapa yang kau pinta dari Tuhanmu?""10 macam""Apa saja?""Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan. Allah berfirman, "Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. Dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan." (QS Al-Isra :64)Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba. Aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.

Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah. Maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.

Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal. Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku. Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku. Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku. Aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.

Allah berfirman, "Orang - orang boros adalah saudara - saudara syaithan. " (QS Al-Isra : 27)

Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku. Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia. Allah menjawab, "silahkan", aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.Iblis berkata: "Wahai Muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda."

Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun. Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah. Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.

Rasulullah SAW lalu membaca ayat: "mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT" (QS Hud :118 - 119). Juga membaca, " Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku" (QS Al-Ahzab: 38)

Iblis lalu berkata: " Wahai Rasul Allah takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk-mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. Aku si celaka yang terusir. Ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. Dan aku tak berbohong."

Wallahu a’lam bishshawab. Semoga bermanfaat. Syukur alhamdulillah jika ada masukan atau apa saja yang berkaitan dengan Catatan ini.

Wssalamu’alaikum wr. wb.

Wanita Pertama Yang Masuk Surga

SUATU ketika Fatimah Az-Zahra, putri Rasulullah SAW bertanya kepada ayahandanya, “Ayahanda, siapakah wanita pertama yang akan masuk surga ?”

Rasulullah SAW menjawab : “Seorang wanita yang bernama Mutiah.”

Fatimah terkejut. Ternyata bukan dirinya, seperti yang dibayangkannya. Mengapa justru orang lain, padahal dia adalah putri Rasulullah sendiri. Maka timbullah keinginan Fatimah untuk mengetahui siapakah gerangan wanita itu? Apa yang dilakukannya sampai ia mendapat kemuliaan yang begitu tinggi hingga menjadi wanita pertama yang masuk surga? Fatimah sangat ingin tahu. Fatimah segera meminta izin kepada suaminya, Ali bin Abi Thalib, untuk mengunjungi wanita bernama Mutiah ini.

Setelah mendapat ijin dari suaminya, Ali bin Abi Thalib, Fatimah berangkat mencari rumah kediaman Mutiah. Anak yang masih kecil, yang bernama Hasan diajaknya. Sesampainya di rumah Mutiah, Fatimah mengetuk pintu seraya member salam, “Assalamu alaikum …”

“Wa’alaikum salam! Siapa di luar?” terdengar jawaban yang lemah lembut dari dalam rumah. Suaranya cerah dan merdu.

“Saya Fatimah, putri Rasulullah.”

“Alhamdulillah, alangkah bahagianya saya hari ini menerima kunjungan putri Rasulullah yang mulia”, terdengar kembali suara dari dalam. Suara itu terdengar cerah dan semakin mendekati pintu.

“ Apakah Anda sendirian, Fatimah?”, seraya membukakan pintu.

“Aku ditemani Hasan.”“Aduh, maaf ya Fatimah”, kata Mutiah, suaranya terdengar menyesal. “Saya belum mendapat izin dari suami saya untuk menerima tamu laki-laki.”

“Tetapi Hasan kan masih kecil,” jawab Fatimah.

“Biarpun masih kecil, Hasan adalah seorang laki-laki. Datanglah besok. Saya akan meminta izin dulu kepada suami saya,” kata Mutiah dengan menyesal. Fatimah heran bukan main, ia kemudia pamit pulang.

Keesokan harinya, Fatimah datang lagi ke rumah Mutiah, kali ini ditemani Hasan dan Husain, anak keduanya. Setelah member salam dan dijawab gembira, masih dari dalam rumah Mutiah bertanya : “Anda masih ditemani Hasan, Fatimah? Suami saya sudah memberi izin.”

“Ya, juga ditemani oleh Husain,” jawab Fatimah.

“Oh, maaf Fatimah. Saya hanya mendapat izin untuk menerima tamu Hasan. Saya belum meminta izin untuk menerima Husain. Kemarin Anda tidak bilang akan datang bersama Husain. Terpaksa saya tidak bisa menerimanya juga,” dengan perasaan menyesal, Mutiah kali ini juga menolak. Hari itu Fatimah gagal lagi untuk bertemu dengan Mutiah. Dan baru keesokan harinya dia bisa memasuki rumah itu bersama Hasan dan Husain, kedua anak kembarnya. Mereka disambut baik oleh perempuan itu di rumahnya.

Keadaan rumah itu sangat sederhana, tak ada satu pun perabot yang mewah yang menghiasi rumah itu. Namun, semuanya teratur rapi. Tempat tidur yang terbuat dengan kasar juga terlihat bersih, alasnya putih, dan baru dicuci. Bau dalam ruangan itu harum dan sangat segar, membuat orang betah tinggal di dalamnya.

Fatimah sangat kagum melihat suasana yang sangat menyenangkan itu, sehingga Hasan dan Husain yang biasanya tidak begitu betah berada di rumah orang, kali ini sangat betah dan Nampak asyik bermain-main.

“Maaf, saya tidak bisa menemani Anda duduk dengan tenang, Fatimah. Saya harus menyiapkan makanan untuk suami saya,” kata Mutiah sambil mondar mandir dari ruang tamu ke dapur. Mendekati tengah hari, masakan itu sudah siap semuanya, kemudia ditaruh di atas nampan. Mutiah juga mengambil cambuk, yang juga di taruh di atas nampan. “Saya akan mengantar makanan kepada suami saya yang sedang bekerja,” kata Mutiah’. “Maaf, saya tidak bisa menemani Anda."

Fatimah melihat cambuk di atas nampan itu. Seperti cambuk gembala kambing.“Suamimu bekerja dimana? tanya Fatimah.

“Di ladang,” jawab Mutiah.

“Apa suamimu seorang gembala?” tanya Fatimah.

“Bukan. Suami saya petani.”

“Tapi, mengapa kamu bawakan cambuk?”

“Oh, itu?” sahut Mutiah sambil tersenyum. “Cambuk ini kusediakan untuk keperluan lain. Maksudnya begini, selagisuami saya makan, saya akan bertanya apa makanan itu cocok dengan seleranya. Kalau dia bilangtidak, saya minta dia mencambuk punggung saya. Itu sebagai hukuman bagi istri yang tidak bisa menyenangkan hati suaminya.”

“Apakah itu kehendak suamimu? Suamimu orang kejam yang suka menyiksa istri?” tanya Fatimah keheranan.

“Oh, bukan! Sama sekali bukan. Suami saya adalah seorang yang penuh kasih saying. Sayalah yang meminta dia mencambuk punggung saya kalau makanan ini tidak cocok dengan seleranya. Itu saya lakukan agar saya tidak menjadi istri yang durhaka kepada suami.”

Mendengar penjelasan itu, Fatimah kagum bukan main kepada Mutiah. Kemudian ia pamit pulang.

“Pantas kalau Mutiah kelak menjadi seorang wanita yang pertama kali masuk surga,” kata Fatimah dalam hati. “Apa yang dilakukannya merupakan cermin bagi citra ketulusan dan pengorbanan seorang istri kepada suaminya. Mutiah sangat berbakti kepada suaminya. “

Wallahu a’lam bishshawab.