Agustus 21, 2010

Pesan Untuk: ANAK-ANAK Oleh: Yusuf Edd

anakku:
jangan ambil yang engkau anggap buruk dariku,
jadilah dirimu sendiri, jauhkan sakit hati padaku,
hentikan permusuhan denganku,
jalan terjal dihadapanmu masihlah panjang,
jangan berterima kasih jika makanan yang kuhidang tidak enak dilidahmu,
sebab aku hanya punya garam,
jangan menyalahiku jika kasurmu hanya selembar tikar pandan,
sebab hanya itu yang kita punya,
ayahmu tetap ayahmu meski ia sekarang tak di sini lagi,
kuburkan dendammu padanya, ia pasti "pulang"

anakku:
lihatlah perjuangannya, berat..berat..berat..,
tak dipikirkannya dosa atau neraka,
yang penting engkau bisa makan, tak dipikirkannya panas atau hujan,
yang penting engkau punya hape baru,
tak dipikirkannya sedang sakit atau sehat,
yang penting engkau tidak merengek,
tidak dipandangnya rupa buruk atau bersih,
yang penting engkau bisa sekolah,
baginya engkau segalannya,
jika demikian adakah yang masih kurang darinya buatmu?
pernahkah engkau lihat dia saat tidur? Mama mu letih

anakku:
peliharalah ibumu, sayangi dia,
perhatikan dia setiap detiknya, mengapa?
hanya satu alasan: sebab dia yang melahirkanmu,
jika saat ini dia sendiri dan kesepian maka temanilah
sampai dia izinkan engkau pergi sebentar,
diam-diam dia kuatirkanmu, namun tdk diperlihatkannya,
dia menyayangimu tapi disederhanakan sikapnya,
dia akan menangis saat engkau diambil, dimiliki orang lain,
tapi itu kelak harus terjadi, di saat yang sama dia akan ihklas melepasmu

anakku:
sekarang engkau sedang menulis dan menikmati sejarah,
itu belum terpetakan dalam pikiranmu,
belum terekam apa yang sedang terjadi saat ini,
tidak apa-apa, sebab aku tidak ingin kau merasakan,
adanya beban yang sedang kupanggul
(sejak reformasi: 1998-hingga-2010 ini, kehidupan kita begitu beratnya),
namun kubiarkan masa kanak-kanakmu terasakan indah olehmu,
yang kuharapkan: jangan hardik aku
manakala lutut ini telah lemah menyangga diri,
sebab banyak contoh yang sedang kusaksikan

anakku:
terlalu banyak sarana yang membuatmu lupa sholat,
kami berikan semua bukan bermaksud membuat engkau malah menjauhiNya,
tak akan pernah aku menjadi bangga, bahagia atas keberhasilanmu kelak, jika:
dari semua itu engkau malah terperosok, menjauhiNya,
itu kusebutkan sebagai kegagalanku,
saat ini betapa sulit membuatmu patuh padaku,
maukah dengan lembut menatap mataku jika kunasehati?
maukah menjawab dengan lembut setiap sapaanku?

anakku:
kirimkanlah doa-doa dan bacalah alfatiha untuk saudaramu,
juga kakek-nenekmu, yang telah lama berpulang (wafat),
itu akan menghiburnya di alam kuburnya,
lakukanlah setiap engkau selesai sholat lima waktu,
pejamkan matamu sejenak dan kosongkan pikiranmu:
keduanya seperti wajah kematian,
suasana yang bisa saja sama seperti di lianglahat,
kesedihan "mereka" adalah: saat doa-doa dan alfatiha itu
tidak engkau kirimkan, sementara mereka menunggu,
maka jangan biarkan mereka sampai bersedih karena lalaimu

Karawaci, July 2010

Buat: Anak-anakku juga Anak-anak sahabat dan kerabatku
(jika berkenan tentunya....)

Tidak ada komentar: