Agustus 24, 2010

SERI RAMADHAN HARI KE 14 "MEMBACA AIB DIRI"

Doa Hari ke 14


Ya Allah, jangan Kau siksa aku karena

dosa-dosa (yang kuperbuat), ampunilah

dosa-dosa dan kesalahan-kesalahanku,

jangan Kau jadikan aku sasaran musibah dan

azab, demi kemuliaan-Mu, wahai Kekuatan

kaum Muslim.

=====================

Salah satu cara penting untuk meningkatkan kualitas kepribadian seorang mukmin adalah dengan senantiasa muhasabah an nafs atau koreksi diri. Dan salah satu untuk mengkoreksi diri itu adalah dengan membaca aib diri.

Banyak orang salah memaknai, apabila salah satu aib diri yang menimpa seorang mukmin adalah anggapan jiwa bahwa ia akan selamat. Perasaan ini selalu memenuhi wadah hati saat ia baru saja melaksanakan ibadah dan dzikir serta ketaatan lainnya. Ini merupakan kelihaian dan tipu daya setan dalam membuat seorang terlena dengan ibadahnya sendiri.

Padahal belum tentu Allah menerima ibadah tersebut, dari sinilah selanjutnya setan menyeretnya secara perlahan untuk melakukan dosa. Oleh karena itu seorang mukmin harus mampu memberikan terapi kedalam ruhaninya, dengan senantiasa mengikuti jalan petunjuknya, memakan makanan yang halal dan thayyib serta senantiasa menyempurnakan ketaqwaan. Tetapi kebanyakan manusia bodoh terhadap aib dirinya. Seseorang melihat debu di mata saudaranya, tetapi tidak melihat batang kayu di depan matanya sendiri.

Ada beberapa cara untuk dapat membaca aib diri :

1. Duduk bersama para syaikh/syeh yang akan dapat menunjukan aib-aib, memberikan nasehat dan pengarahan, dan memberikan solusi beserta terapinya. Namun untuk dijaman sekarang sangat sulit untuk mendapatkan syaikh/syeh yang muklis.

2. Mendatangi sahabat-sahabat yang shahih dan jujur, guna mendapat pandangan keagamaan yang lurus dan gamblang. Sehingga pemahamannya sangat jelas tentang kemungkaran, kemudian mengarahkan dirinya agar menjauhi kemungkaran, dengan akhlaq dan tindakannya.

3. Membaca aib diri dari cercaan musuh pada diri kita. Karena pandangan mata orang dalam menilai kejelekan orang lain lebih tajam. Ini berarti kita harus banyak mendengar dan mencari informasi kejelekan diri dari orang lain, buka telinga lebar-lebar tutup mulut rapat-rapat.

4. Berinteraksi atau bergaul dengan setiap golongan manusia. Maka tatkala menyaksikan kejahatan-kejahatan yang ada di masyarakat, jauhilah …!!

Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Al A’raaf-153)

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu (At Tahrim-8).

Berkacalah tapi bukan untuk bersolek, Berkacalah tapi bukan untuk bercermin, Berkacalah untuk mengoreksi apa saja yang sudah kita lakukan selama nafas ada dalam badan…………….

<======= =======>

Ya Allah banyak sekali aib dan perbuatan buruk yang ada dalam tubuhku, Ya Allah maafkan atas segala perbuatan tidak baikku, Ya Allah jadikan rupa hamba yang ada di cermin ini menjadi hamba yang sholehah, Ya Allah ampuni segala kelalaian ku, Ya Allah jadikan hati hamba condong kepadamu, Ya Allah jadikan tubuh hamba taat beribadah kepada MU, Ya Allah matikan hamba dalam keadaan Islam dan Khusnul Khotimah….amin amin …smoga Allah mendengar doa Hambanya yang lemah ini…

Tidak ada komentar: